Sebenarnya apa yang orang cari
dari kehidupan ini?!
Kebahagian, kesenangan, uang,
cinta, atau apa. Kalau orang sudah memperoleh itu semua atau salah satunya, apa
artinya dia sudah mendapat apa yang mereka cari?!
Sesederhana itukah?! Tapi aku
rasa tidak, tidak sesederhana itu.
Merunut sifat manusia yang tidak
pernah puas dan penasaran, bukan hanya pada hal baru bahkan yang lalu.
Seseorang yang berasal dari
keluarga baik-baik dan tanpa konflik, memiliki prestasi pendidikan dan karir
yang cemerlang, ditambah inner dan outner yang menawan, dan memperoleh siklus
hidup yang normal dan terarah. Menikah dengan jodoh yang tepat, memiliki anak
yang tumbuh besar dengan sempurna, dan karir seperti ilmu padi yang semakin
cemerlang. Bukankah kesenangan, uang, cinta, dan kebahagian sudah mereka
dapat?! Sesempurna itu hidup, lalu, apa manusia benar-benar mendapat kebahagian
yang sebenarnya?! Kutanyakan pada diriku, ku jawab “IYA” namun dengan ragu.
Bagaimana dengan kalian?!
Apa kalian benar-benar merasa
bahagia yang sebenarnya?! Tanya hati ini, dia tidak akan pula menjawab namun
MERASA.
Punya uang banyak dan pasangan
yang sempurna, apa itu namanya bahagia?! Itu hanya salah satu cara manusia
mencoba bahagia.
Tapi saya setuju, bagi mereka
yang melihat kebahagian ada saat melihat wajah anak dan orangtua mereka. Tapi,
wajah itu hanya obat, obat pengalihan manusia dari penat.
Pernahkah kita menanyakan pada
orangtua, pasangan, dan diri sendiri, apa kalian/aku bahagia?! Bahagia sesaat
atau hanya mencoba bahagia?!
Bahagia itu semu. Bahagia itu
tidak memiliki takar pasti. Bahagia itu milik siapapun yang mencoba BERSYUKUR. Yap , bersyukur menjadi jawaban apa itu kebahagian.
Lewat bersyukur Tuhan mengajarkan
manusia mengontrol kebahagian, tidak lebih dan tidak kurang. Nikmati prosesnya
dan Syukuri hasilnya, itulah skenario Tuhan.